Assalamu'alaikum ya akhi ya ukhti.. Or, in its own meta tag Or, as one of your keywords Tinggalkan coment nya coy.. Forum IPA2: Rangkuman Kimia BAB 1

Rangkuman Kimia BAB 1


Sifat koligatif larutan adalahsifat larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi
tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi empat
sifat, yaitu :
v  penurunan tekanan uap,
v   kenaikan titik didih,
v   penurunan titik beku, dan
v  tekanan osmotik.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Dalam bab ini akan dibahas sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit serta penggunaan sifat koligatif untuk menentukan massa molekul relatif (Mr) suatu zat, serta penggunaan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebelumnya akan dibahas tentang molalitas dan fraksi mol.
1.1 Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan yang dipelajari dalam bab ini adalah molalitas dan fraksi
mol, sedangkan molaritas sudah dibahas di kelas XI.
A. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut di dalam setiap 1 kg (1.000
gram) pelarut.
Molalitas dapat dirumuskan: mana rumusnya...?
(1.1)
dengan: m = molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa zat pelarut (gram)
Bila g gram zat terlarut dilarutkan dalam p gram zat pelarut dengan massa
rumus relatif (Mr), maka molalitas dapat juga dirumuskan menjadi:
(1.2)
dengan: g = massa zat terlarut (gram)
p = massa zat pelarut (gram)
Mr = massa rumus zat terlarut
C o n t o h 1.1
1. Sebanyak 1,8 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan ke dalam 100 gram air (Ar C =12,
H = 1, O = 16). Tentukan molalitas larutan glukosa tersebut!
Jawab: caranya ?
Jadi, molalitas C6H12O6 = 0,1 m.
2. Tentukan banyaknya (gram) NaOH yang harus dilarutkan dalam 1 liter air (air =
1,00 g/mL) agar diperoleh NaOH 0,25 m.
Jawab:
1 L air = 1.000 mL = 1.000 g (karen air = 1,00 g/mL)
mNaOH
0,25
0,25
g = 10 gram
Jadi, banyaknya NaOH yang diperlukan adalah 10 gram.


3. Tentukan berapa mL volume air yang diperlukan untuk melarutkan 4,9 gram H2SO4 yang konsentrasinya 0,25 M (Ar H = 1; S = 32; O =16)!
Jawab:
m
0,25
p = 20 gram (20 mL)
Jadi, volume air = 20 mL.
Kristal NaOH dan KOH dengan massa yang sama dilarutkan dalam sejumlah pelarut
yang sama pula. Bila Ar K = 39 dan Na = 23, manakah larutan yang memiliki molalitas
lebih tinggi dari kedua larutan tersebut?
B. Fraksi Mol (x)
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol campuran. Misal a mol zat p dicampurkan dengan b mol zat q, maka:
(1.3)
(1.4)
xp + xq = 1 (1.5)
Latihan 1.1
1. Sebanyak 90 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam 360 mL air (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Tentukan fraksi mol masing-masing zat!
Jawa :
= = 0,5 mol
nair = = 20 ol
= = =
= 1 – =
2. Fraksi mol urea, CO(NH2)2 di dalam air adalah 0,4. Tentukan berapa massa urea dan
air yang terdapat dalam campuran tersebut?
Jawab:
xurea = 0,4 =
Berarti nurea = 4 mol
nair = 10 – 4 = 6 mol
massa urea = 4 × 60 = 240 gram
massa air = 6 × 18 = 108 gram
3. Berapa fraksi mol 46 gram toluena (C7H8) dan 117 gram benzena (C6H6) dalam larutan?
(Ar C = 12, H = 1)
Ja wab:
= = 0 5 mol = = 1 5 mo
= =
= 1 – =
Bila a mol HCl dilarutkan dalam b mol air, kemudian kedua campuran tersebut
ditambahkan sejumlah air, bagaimana perubahan fraksi mol dari kedua zat tersebut?


1.2 Pengertian Sifat Koligatif Larutan
Kalau kita melarutkan suatu zat terlarut dalam suatu pelarut murni, maka
kemungkinan besar akan terjadi hal-hal sebagai berikut.
1. Pada larutan akan lebih sukar menguap jika dibandingkan pelarut murninya
C o n t o h 1.2
Latihan 1.2
karena pada larutan mengalami penurunan tekanan uap akibat adanya partikel
terlarut.
2. Jika dididihkan, larutan akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi jika
dibandingak pelarut murninya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi
kenaikan titik didih.
3. Jika dibekukan, larutan akan membeku pada suhu yang lebih kecil atau
dibawah suhu membeku pelarut murniya. Akibat adanya partikel terlarut akan
terjadi penurunan titik beku.
4. Jika larutan dihubungkan dengan pelarut murninya melewati membran semipermiabel,
maka larutan akan mengalami volume akibat tekanan osmotik.
Besarnya perubahan keempat sifat tersebut bergantung pada jumlah partikel
zat terlarut dalam larutan. Sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut disebut sifat koligatif larutan.
1.3 Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
A. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (P)
Bila kita mengamati pada peristiwa pe-nguapan, ketika partikel-partikel zat cair meninggalkan kelompoknya. Bila zat cair disimpan dalam ruang tertutup yang hampa udara, maka sebagian dari partikel-partikel zat cair akan menguap, sedangkan zat cair yang telah menjadi uap akan kembali menjadi zat
cair (mengembun). Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh.
Dari hasil pengukuran data-data eksperimen ternyata diketahui bahwa tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni, mengapa?
Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut
akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi bentuk gas (uap)(ada interaksi molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya). Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair, makin mudah zat cair tersebut menguap, maka makin besar pula tekanan uap jenuhnya. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh.
P = P° – P  (1.6)
Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap jenuh dapat
dijelaskan dengan hukum Rault sebagai berikut.
P = xpelarut ·P° (1.7)
Dari persamaan (1.6) dan (1.7) dapat kita turunkan suatu rumus untuk menghitung
penurunan tekanan uap jenuh, yaitu:
P = P° – P
= P° – (xpelarut ·P°)
= P° (1– xpelarut)
P = P° · xterlarut


1. Tekanan uap jenuh air pada suhu 100 °C adalah 72 cmHg. Berapa tekanan uap jenuh
larutan urea, CO(NH2)2 40% pada suhu yang sama, bila diketahui Mr urea = 60 dan
Ar air = 18?
Jawab:
Larutan urea 40% = 40 gram urea dalam 100 gram larutan
= 40 gram urea + 60 gram air
nu ea = = mol
n 2O = = mol
xpela ut = =
P = Po · xpelarut
= 72 ·
= 60 cmHg
atau...
xair = 1 – =
P = P° xterlarut
C o n t o h 1.3
Keterangan:
P = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut air murni
xterlarut = fraksi mol zat terlarut
xpelarut = fraksi mol zat pelarut
= 72
= 12 cmHg
P = P° – P
= 72 – 12 cmHg
= 60 cmHg
2. Sebanyak 20 gram zat A (nonelektrolit) dilarutkan dalam 450 mL air, ternyata tekanan
uapnya sebesar 40 cmHg. Bila pada keadaan yang sama tekanan uap jenuh air adalah
40,2 cmHg, tentukan massa molekul relatif (Mr) dari zat A tersebut!
Jawab:
A = mol
n 2O = mol
P = 40 cmHg
P° = 40,2 cmHg
P = Po · xpelarut
40 = 40,2 ·
40 = 40,2 · 25
1.000 + = 1.005
= 5
r A = = 160
Urea, CO(NH2)2 dan glukosa, C6H12O6 yang massanya sama masing-masing dilarutkan
dalam suatu pelarut yang massanya juga sama. Bila tekanan uap jenuh air pada suhu
tertentu adalah Po mmHg. Jelaskan manakah yang memiliki tekanan uap larutan paling
besar?


B. Kenaikan Titik Didih (Tb) dan Penurunan Titik Beku (Tf)
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair
Latihan 1.4
tersebut sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong diri ke permukaan menuju fasa gas. Oleh karena itu, titik didih suatu zat cair bergantung pada tekanan luar. Yang dimaksud dengan titik didih adalah titik didih normal, yaitu titik didih pada tekanan 76 cmHg. Titik didih normal air adalah 100 oC. Pada tekanan udara luar 1 atm, air mendidih pada suhu 100 oC (titik B). Pada saat itu tekanan uap air juga 1 atm dan tekanan uap jenuh larutan masih di bawah 1 atm (titik P). Agar larutan mendidih, maka suhu perlu diperbesar
sehingga titik P berpindah ke titik E. Pada titik E tekanan uap jenuh larutan sudah mencapai 1 atm. Jadi pada titik E larutan mendidih dan suhu didihnya adalah titik E′. selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut
kenaikan titik didih (Tb).
Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut
titik beku larutan (titik F′) lebih rendah daripada titik beku pelarut (titik C). selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Tf).
Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang disebabkan oleh penambahan
zat terlarut dapat dirumuskan sebagai berikut.
Tb = m · Kb atau Tb =
Tf = m · Kf atau Tf =
dengan:
Tb = kenaikan titik didih
Tf = penurunan titik beku
Gambar 1.3 Diagram P-T air dan larutan
Sumber: General Chemistry, Principles and
Structure, James E. Brady, 1990.
Air murni
Larutan
Suhu
Tekanan
FC B E’ Tf
Tb
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC/m)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)
m = molalitas
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa rumus relatif zat terlarut
p = massa pelarut (gram)


1. Sebanyak 36 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam 250 mL air. Bila Kb = 0,52 °C/m,
tentukan titik didih larutan!
Jawab:
Tb = m · Kb
Tb =
Tb =
= 0,416 °C
Titik didih larutan glukosa = 100 + 0,416 = 100,416 °C
2. Sebanyak 2,4 gram urea, CO(NH2)2 dilarutkan dalam 50 mL air. Tentukan titik beku
larutan! Diketahui Kf air = 1,86 °C/m; Ar C = 12, N = 14, O =16
Jawab:
Tf = m · Kf Tf =
Tf =
= 1,488 °C
Titik beku larutan urea = (0 – 1,488) = –1,488 °C.
Bila massa glukosa, C6H12O6 dan sukrosa, C12H22O11 sama, dilarutkan dalam pelarut
yang massanya sama, dan Kb adalah tetapan kenaikan titik didih molal. Manakah
larutan yang memiliki titik didih larutan lebih tinggi?
C. Tekanan Osmotik
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang konsentrasinya
lebih kecil (encer) ke larutan yang konsentrasinya lebih besar (pekat) melalui
mem-bran semipermeabel. Aliran zat cair dari larutan yang konsentrasinya
C o n t o h 1.4 mana contohnya?
Latihan 1.5
lebih kecil menuju larutan yang konsen-trasinya lebih besar melalui membrane semipermeabel akan terhenti, bila telah terjadi kesetimbangan konsentrasi antara kedua larutan tersebut. Tekanan smotik () adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Besarnya tekanan osmotik larutan encer memenuhi persamaan yang sesuai dengan persamaan gas ideal, yaitu Dalam suatu sistem osmosis, larutan yang memiliki tekanan osmosis sama disebut isotonik, bila tekanan osmotiknya lebih kecil dibandingkan larutan yang lain disebut hipotonik, sedangkan bila tekanan osmotiknya lebih besar dibandingkan larutan yang lain disebut hipertonik.
1. Sebanyak 17,1 gram gula tebu, C12H22O11 dilarutkan dalam air, sehingga volumenya
menjadi 500 mL. Bila Ar C = 12; O =16; H = 1, berapa tekanan osmotiknya pada suhu
27 oC?
J wa :
atm


2. Berapa gram urea, CO(NH2)2 yang terlarut dalam 200 mL larutan agar isotonik dengan
18 gram glukosa, C6H12O6 yang terlarut dalam 500 mL larutan pada keadaan yang
sama? (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)
Jawab:
murea = mglukosa
C o n t o h 1.5
larutan gula setelah beberapa waktu air murni Sebelum osmosis Setelah osmosis air murni membrane semipermeabel H2O larutan gula terlarut tekanan osmotic ( )
Keterangan:
( ) = tekanan osmotik
C = M = konsentrasi (mol/L)
R = tetapan gas
T = temperatur mutlak (K)
M · R · T = M R ·
Jadi, massa urea adalah 2,4 gram.
Jelaskan apakah kedua larutan berikut ini isotonik, bila 6 gram urea, CO(NH2)2 yang
terlarut dalam 500 mL larutan dan 36 gram glukosa, C6H12O6 yang terlarut dalam 1
liter larutan pada suhu yang sama?
1.4 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Untuk larutan elektolit, ternyata memiliki harga sifat koligatif larutan yang lebih tinggi daripada larutan yang nonelektrolit untuk konsentrasi yang sama. Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit akan mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Harga sifat koligatif larutan elektrolit
dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff (i).
i = {1 + (n-1)}
dengan:
n = jumlah ion
= derajat ionisasi
Untuk n = 2 (biner)
n = 3 (terner)
n = 4 (kuartener)
n = 5 (pentaner)
Untuk = 1 (elektrolit kuat)
= 0 (nonelektrolit)
0 < < 1 (elektrolit lemah)
maka persamaan sifat koligatifnya dirumuskan:
P = xterlarut · P°· i
Tb = m · Kb · i
Tf = m · Kf · i


Latihan 1.6
= M · R · T · i
1. Sebanyak 12 gram asam asetat, CH3COOH dilarutkan dalam 250 mL air. Bila larutan
tersebut terionisasi sebanyak 60%, tentukan titik didih larutan! (Kb = 0,52; Ar C = 2,
O = 16, H = 1)
Jawab:
Tb = m · Kb · i
Tb = . . 0,52{1 + 0,6(2 – 1)}
Tb = 0,4 . 0,52 . (1,6)
Tb = 0,33ºC
Jadi, titik didih larutan CH3COOH = (100 + 0,33) = 100,33 °C.
2. Sebanyak 2,22 gram CuCl2 dilarutkan dalam 500 mL air. Bila larutan CuCl2 terionisasi
sempurna, tentukan titik beku larutan! (Kf = 1,86; Ar Ca = 40, Cl = 35,5)
Jawab:
Tf = m · Kf · i
Tf = · · {1 + 1( 3 – 1)}
Tf = 0,02 · 2 · 1,86 (3)
Tf = 0,223 °C
Jadi, titik didih larutan CuCl2 = (0 – 0,223) = –0,223 °C.
3. Berapa gram garam dapur, NaCl yang terlarut dalam 400 mL larutan agar isotonik
dengan 12 gram urea, CO(NH2)2 yang terlarut dalam 500 mL larutan pada suhu yang
sama? (Ar Na = 23, Cl = 35,5, C = 12, h = 1, O = 16)
Jawab:
mNaCl =
M · R · T · i = M · R T i
. . { 1 + 1 (2 – 1) = .
= 4,68 gram
Jadi, massa NaCl = 4,68 gram
A. Tujuan
Menentukan titik beku beberapa larutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Alat dan Bahan
1. gelas kimia 500 mL                     7. larutan urea 1 m
2. tabung reaksi dan raknya          8. larutan urea 2 m
3. termometer                                    9. larutan NaCl 1 m
4. pengaduk gelas                           10. larutan NaCl 2 m
5. sendok makan                             11. air suling
6. es batu secukupnya                   12. garam dapur
C. Langkah Kerja
1. Siapkan gelas kimia ukuran 500 mL dan masukkan butiran es batu ke dalamny
hingga tinggi gelas kimia tersebut.
2. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur dan 2 sendok makan air, kemudian aduk
hingga bercampur rata. Campuran ini dinamakan campuran pendingin.
3. Masukkan 3 mL air suling ke dalam tabung reaksi dan masukkan ke dalam campuran
pendingin.
4. Aduklah tabung reaksi tersebut dengan gerakan naik-turun hingga membeku.
5. Setelah air suling membeku, keluarkan dari campuran pendingin dan biarkan
sebagian mencair. Gantilah pengaduk gelas dengan termometer dan aduklah air
suling yang sebagian mencair tersebut dengan gerakan naik-turun menggunakan
termometer.
6. Bacalah skala suhu yang ditunjukkan pada termometer dan catatlah.
7. Ulangi langkah no. 2-6 dengan larutan yang berbeda, yaitu larutan urea 1 m dan 2
m masing-masing sebanyak 20 mL dan larutan NaCl 1 m dan 2 m masing-masing
sebanyak 20 mL.
8. Bila es batu dalam campuran pendingin telah banyak yang mencair, buatlah
campuran pendingin baru dengan cara yang sama.
D. Hasil Pengamatan
1. Berapa titik beku air suling?
2. Buatlah datanya!
3. Apa fungsi garam dapur yang terdapat dalam campuran pendingin?
4. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap titik beku larutan dan penurunan
titik bekunya?
E. Tugas
Berilah kesimpulan hasil percobaan tersebut!
                             


Rangkuman
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif
larutan meliputi empat sifat, yaitu: penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
2. Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1.000 gram) pelarut.
Molalitas dapat dirumuskan:
atau dapat juga ditulis:
3. Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol
campuran.
Misal a mol zat p dicampurkan dengan b mol zat q, maka:
4. Penurunan tekanan uap jenuh adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni
dengan tekanan uap jenuh larutan.
P = P° – P
5. Kenaikan titik didih (Tb) :
Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut
6. Penurunan titik beku (Tf):
Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Rangku-
Keterangan: m = molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa pelarut (kg)
xp + xq = 1
7. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang disebabkan oleh penambahan
zat terlarut dapat dirumuskan sebagai berikut.
Tb = m . Kb atau Tb =
Tf = m . Kf atau Tf =
Keterangan:
Tb = kenaikan titik didih
Tf = penurunan titik beku
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC/m)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)
m = molalitas
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa rumus relatif zat terlarut
p = massa pelarut (gram)
8. Tekanan osmotik adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan
untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semipermeabel.
Besarnya tekanan osmotik larutan encer memenuhi persamaan yang sesuai dengan
persamaan gas ideal, yaitu:
Bila g gram zat terlarut dilarutkan dalam V mL, maka dapat juga digunakan rumus
berikut.
soal uji kompetensi
I.Berilah tanda silang (x) huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang paling tepat!
Keterangan:
á´«          = tekanan osmotik (atm)
M         = molaritas (mol.L–1)
n          = jumlah mol
R         = tetapan gas = 0,082 L.atm/mol.K
V         = volume larutan (liter)
T          = suhu mutlak (K)
g          = massa terlarut (gram)
1. Larutan yang mengandung 20 gram zat nonelektrolit dalam 1 liter air (massa
jenis air 1g/mL) mendidih pada suhu 100,52 °C. Jika Kb air = 0,52 °C, maka Mr
zat nonelektrolit tersebut adalah … .
A. 20 D. 150
B. 40 E. 200
C. 100
2. Penambahan 5,4 gram suatu zat nonelektrolit ke dalam 300 gram air ternyata
menurunkan titik beku sebesar 0,24 °C. Jika Kf air = 1,86 °C, maka Mr zat tersebut
adalah … .
A. 8,04 D. 108,56
B. 12,56 E. 139,50
C. 60,96
3. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 gram zat nonelektrolit pada
suhu 27 °C mempunyai tekanan osmotik 2,46 atm.
Jika R = 0,082 L.atm.mol–1K–1, maka Mr zat nonelektrolit tersebut adalah ... .
A. 90 D. 278
B. 150 E. 342
C. 207
4. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr = 18). Jika
tekanan uap pelarut murni pada suhu 20 °C adalah 22,5 mmHg, maka tekanan
uap larutan pada suhu tersebut adalah … .
A. 4,5 mmHg                         D. 22,5 mmHg
B. 9,0 mmHg                         E. 29 mmHg
C. 18 mmHg
5. Data percobaan penurunan titik beku sebagai berikut.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku tergantung
pada ... .
A. jenis zat terlarut               D. jenis partikel zat terlarut
B. konsentrasi molal larutan          E. jumlah partikel zat terlarut
C. jenis pelarut
6. Urea seberat 2,4 gram dilarutkan ke dalam air sampai volume 250 cm3 pada suhu
27 °C (Mr urea = 60 dan R = 0,082 L.atm.mol–1.K–1 ). Tekanan osmotik larutan
Larutan Konsentrasi (molal) Titik Beku (ºC)
NaCl 0,1 –0,372
NaCl 0,2 –0,744
CO(NH2)2 0,1 –0,186
CO(NH2)2 0,2 –0,372
C6H12O6 0,1 –0,186
tersebut adalah … .
A. 3,936 atm
B. 4,418 atm
C. 7,872 atm
D. 15,774 atm
E. 39,360 atm
7. Di antara kelima larutan di bawah ini, yang titik bekunya paling tingi adalah
larutan … .
A. Na2CO3 0,3 M
B. CH3COOH 0,5 M
C. glukosa 0,8 M
D. Mg(NO3)2 0,2 M
E. CuSO4 0,2 M
8. Di antara larutan 0,01 M di bawah ini, yang mempunyai tekanan osmotik paling
tinggi adalah … .
A. NaCl
B. C12H22O11
C. BaCl2
D. CO(NH2)2
E. [Cr(NH3)4Cl2]Cl
9. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 °C pada tekanan 1 atm
(Kb = 0,50), maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan adalah … .
A. 684 gram
B. 171 gram
C. 86 gram
D. 17,1 gram
E. 342 gram
10. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6 gram urea (Mr = 60) dalam 1 liter air.
Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam
1 liter air. Pada suhu yang sama, tekanan osmotik larutan pertama dibandingkan
terhadap larutan kedua adalah ... .
A. sepertiga larutan kedua
B. tiga kali larutan kedua
C. dua pertiga kali larutan kedua
D. sama seperti larutan kedua
E. tiga perdua kali larutan kedua
11. Suatu zat nonelektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 900 gram
air, penurunan titik beku larutan ini adalah –1,550 °C. Massa zat tersebut yang
harus ditambahkan ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan
titik beku yang setengahnya dari penurunan titik beku di atas adalah ... .
A. 10 gram
B. 15 gram
C. 20 gram
D. 45 gram
E. 80 gram
12. Suatu larutan urea dalam air mempunyai penurunan titik beku 0,372 °C. Bila Kf
molal air = 1,86 °C dan Kb molal air = 0,52 °C, maka kenaikan titik didih larutan
urea tersebut adalah … .
A. 2,60 °C
B. 1,04 °C
C. 0,892 °C
D. 0,104 °C
E. 0,026 °C
13. Dalam 25 gram air dilarutkan 3 gram urea, CO(NH2)2. Jika Kf air = 1,86 °C dan
Ar N = 14, C = 12, O = 16, H = 1, maka titik beku larutan urea tersebut jika titik
beku air 0 °C ... .
A. –5,6 °C
B. –3,72 °C
C. –1,86 °C
D. –0,9 °C
E. –0,36 °C
14. Jika 10 gram zat di bawah ini dilarutkan dalam 1 kg air, maka zat yang akan
memberikan larutan dengan titik beku paling rendah adalah ... .
A. etanol, C2H5OH
B. gliserin, C3H8O3
C. glukosa, C6H12O6
D. metanol, CFraksi molH3OH
E. semua zat tersebut memberikan efek yang sama.
15. Kenaikan titik didih molal air = 0,5 °C. Jika 1 gram H2SO4 dilarutkan dalam
1.000 gram air dan dipanaskan, maka akan mendidih pada suhu … .
A. 100 °C
B. 100,5 °C
C. 101°C
D. 101,5 °C
E. 102 °C
II. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan?
2. Bagaimana pengaruh zat terlarut yang sukar menguap dalam larutan terhadap
tekanan uap pelarut?
3. Tekanan uap jenuh air pada 100 °C adalah 760 mmHg. Berapa tekanan uap jenuh
larutan glukosa 10% pada 100 °C? (Ar C = 12, O = 16, H = 1)
4. Apa yang dimaksud dengan penurunan titik beku larutan?
5. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan
titik didih larutan itu jika diketahui Kb air = 0,52 °C!
6. Larutan 3 gram suatu zat X dalam 100 gram air mendidih pada 100,26 °C. Jika
Kb air = 0,59 °C, tentukan massa molekul relatif zat X tersebut!
7. Apakah yang dimaksud dengan tekanan osmotik?
8. Berapa tekanan osmotik larutan sukrosa 0,0010 M pada suhu 25 °C?
9. Sebutkan kegunaan pengukuran tekanan osmotik!
10. Supaya air sebanyak 1 ton tidak membeku pada suhu –5 °C, ke dalamnya harus
dilarutkan garam dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari berapa?
(Kf air = 1,86 °C, Mr NaCl = 58,5)
KESIMPULAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis,yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit
Dengan mempelajari sifat koligatif larutan, akan menambah pengetahuan kita tentang gejala-gejala di alam, dan dapat di manfaatkan untuk kehidupan, misalnya: mencairkan salju di jalan raya, menggunakan obat tetes mata atau cairan infuse, mendapatkan air murni dari air laut, menentukan massa molekul relative zat terlarut dalam larutan, dan masih banyak lagi.
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Blogger Wordpress Gadgets